Bahasa Tubuh yang Tidak Selalu Tentang Aku
Dalam diam, aku bisa merasa dicibir. Dalam senyum yang hambar, aku merasa diremehkan. Dalam nada bicara orang lain, aku membaca penghinaan.
Tapi mungkin, tidak semuanya tentang aku.
Mungkin mereka sedang lelah. Mungkin mereka berbicara seperti itu ke semua orang. Mungkin… aku sedang menonton ulang cerita lama yang pernah benar-benar menyakitiku, tapi kini muncul lagi di layar orang yang berbeda.
Aku ingin mulai menunda penilaian. Memberi jeda. Bertanya dulu, sebelum percaya pada pikiran yang menyakitiku.
Dan yang paling penting: Aku ingin mulai percaya bahwa keberadaanku tidak harus selalu sempurna untuk bisa dihargai.
Bahasa tubuh orang lain bukan ukuran harga diriku.