Velinor

Catatan Batin

Tiada berkelana, tiada retorika, tiada cerita.
Seolah hidup berhenti di satu titik,
membeku di antara keinginan yang tak sempat diwujudkan
dan kata-kata yang tak lagi berani keluar.

Aku merasa kosong,
seakan langkahku tak punya arah,
suaraku tak punya gema,
dan kisahku tak punya halaman baru.

Mungkin inilah saat di mana aku hanya duduk diam,
menyadari betapa sunyi juga bisa menjadi guru—
ia mengajarkan sabar,
ia menyingkap luka yang tertunda,
ia membuka ruang untuk bertanya:
masih adakah kisah yang bisa kutulis
tentang diriku sendiri?

Dan perlahan, aku belajar percaya:
bahwa meski tak ada berkelana,
meski kata-kata terasa bisu,
hidup tetap bergerak.
Di balik hening, ada harapan kecil
yang menunggu untuk dipeluk,
seperti cahaya samar
yang suatu hari akan tumbuh jadi terang.