Velinor

Catatan Hari 4

Hari 4 – Melepaskan, Menerima, dan Mengizinkan

Hari ini aku belajar bahwa manifestasi tidak selalu tentang mengusahakan dengan keras. Kadang, justru yang paling mengubah adalah saat aku melepaskan.

Konsep “Manifestasi dengan Ikhlas” membawa aku pada satu hal yang mungkin selama ini sulit kulakukan: percaya penuh pada semesta, tanpa harus tahu caranya, tanpa harus memaksa hasilnya.

Aku mulai menuliskan hal-hal yang aku syukuri hari ini—dan ternyata daftar itu panjang. Orang tua yang pernah menyakiti tapi juga mengasihi. Pasangan yang mendukung pertumbuhanku. Anak yang menggemaskan dan menjadi cermin diriku sendiri. Keluarga besar yang saling membantu. Teman-teman kerja yang menyenangkan. Tetangga yang peduli. Hidup yang perlahan terasa cukup.

Aku sadar bahwa setiap syukur yang kutulis bukan hanya soal punya apa, tapi soal merasakan bahwa aku dicukupkan. Dan dari titik itu, aku bisa berhenti mengejar—lalu mulai menerima.

Hari ini aku memilih untuk tidak lagi mengontrol segalanya.
Aku memilih untuk hadir.
Untuk berserah.
Dan untuk terus mengisi hariku dengan perasaan baik—gairah, cinta, empati, kreativitas, kehangatan, pengampunan.

Karena saat aku ikhlas, semesta jadi lebih mudah mendekat.