Velinor

Catatan Reflektif: Ruang Aman yang Semakin Menyempit

Semakin bertambah umur, aku merasa ruang aman untuk belajar hal baru semakin sulit ditemukan.
Di usia kecil, salah dianggap wajar. Tersandung saat belajar berjalan hanya menimbulkan tawa hangat. Tetapi di usia dewasa, setiap salah langkah sering ditafsirkan sebagai kelemahan, bahkan kegagalan.

Aku belajar bahwa bukan hanya lingkungan yang membuatku merasa begitu, tapi juga suara di dalam diri sendiri—takut diremehkan, malu bertanya, atau khawatir tampak tidak kompeten. Trauma kecil dari masa lalu ikut mengunci keberanian untuk mencoba.

Namun, mungkin ruang aman itu tidak hilang. Ia hanya berubah bentuk. Tidak lagi berupa tepukan punggung orang lain, melainkan ruang yang kuciptakan sendiri: sebuah jurnal tempat aku jujur, komunitas kecil yang sefrekuensi, atau bahkan keberanian sederhana untuk berkata, “Aku belum tahu, tapi aku mau belajar.”

Belajar di usia ini bukan lagi tentang mengulang dari nol, melainkan melanjutkan perjalanan. Mungkin jalannya lebih sepi, lebih pelan, tapi tetap ada cahaya di ujungnya.

#publik