Velinor

Orang Asing yang Diam-Diam Menyentuh Hidupku

"Kadang, yang paling menyentuh hidup kita bukan orang yang datang untuk menetap, tapi mereka yang lewat dalam senyap, membawa cahaya kecil ke dalam gelap yang tidak pernah kita tunjukkan pada siapa pun."

Ada orang-orang yang hadir bukan untuk menetap, bahkan tak pernah benar-benar kukenal—namun mereka meninggalkan jejak. Mereka tidak masuk ke dalam lingkar hidupku secara resmi, tidak kucatat sebagai teman dekat, apalagi keluarga. Tapi entah bagaimana, kehadiran mereka menyentuh sesuatu yang sunyi di dalam diriku.

Aku ingat seseorang yang pernah duduk berseberangan denganku di dalam bus. Ia tak bicara sepatah kata pun. Hanya menatap jendela dengan mata yang berkaca. Tapi dari caranya menggenggam tas kecilnya, dari napas yang tersendat dan dada yang sedikit naik turun, aku tahu: ada luka di sana yang sedang ditahan agar tidak tumpah. Dan anehnya, melihatnya seperti itu membuatku merasa tidak sendirian.

Lalu ada penjaga warung tua yang selalu menyapaku dengan senyum, meski aku hanya beli roti sekali seminggu. Ia tak pernah bertanya siapa aku, ke mana tujuanku, atau kenapa mataku tampak lelah. Tapi dari cara ia menyodorkan plastik belanja sambil berkata "Hati-hati ya, Nak," aku merasa dilihat. Disapa. Diakui sebagai manusia.

Ada juga seorang pengguna media sosial yang tak kukenal—tulisannya selalu menyentuh sisi batinku yang tidak pernah kubahas dengan siapa pun. Ia menuliskan tentang ketakutan akan gagal, tentang rindu yang tak bisa dituju, dan tentang keberanian untuk tetap hidup meski hati patah berulang kali. Dan setiap kali aku membaca tulisannya, seolah ada seseorang yang duduk diam di sampingku dan berkata: “Aku mengerti.”

Mereka semua adalah orang asing. Tak satu pun yang tahu namaku. Tapi justru dalam keterasingan itu, aku belajar bahwa kebaikan dan kehadiran tak selalu butuh identitas. Tak selalu harus dekat. Tak selalu butuh alasan.

Mereka menyentuhku dalam diam. Menguatkanku tanpa sengaja. Dan membuatku percaya, bahwa dalam dunia yang terasa terlalu luas dan terlalu sunyi ini, mungkin kita semua sedang saling menyentuh satu sama lain—tanpa sadar.

#publik #refleksi